LAPORAN PRAKTIKUM IPA (FISIKA) ZAT CAIR
I. Tujuan
Untuk mengetahui kondisi yang terjadi pada
zat cair
II. Landasan
Teori
Zat Cair
adalah zat di mana volumenya mengikuti bentuk wadah. Zat cair merupakan salah
satu jenis fluida. Fluida merupakan zat yang mengalir.
zat cair
- Gaya tarik menarik antar partikel lemah
dibandingkan zat padat.
- susunannya tidak beraturan
- Jarak antar partikel tetap dan agak
berjauhan.
- Gerakan partikel lebih lincah dari pada
zat padat dan partikel dapat berpindah tempat.
Jarak antar partikel yang tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume
yang tetap Gerakan partikel yang lincah dan dapat berpindah posisi menyebabkan
zat cair dapat mengalir yang menyebabkan bentuk zat cair selalu mengikuti
bentuk wadahnya. Contoh zat cair antara lain adalah air, dan air raksa.
III. Alat
dan Bahan
a) Mangkuk
b) Pewarna
c) Air
d) Sumbu kompor
e) Botol aqua besar
f) Korek api
IV. Cara
kerja
a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b) Tuangkan air kedalam mangkuk, perhatikan bagaimana bentuk dan permukaannya.
c) Campurkan pewarna kedalam air di mangkuk, perhatikan bagaimana proses
pencampurannya selama beberapa menit hingga tercampur merata!
d) Masukan salah satu ujung sumbu kompor ke air berwarna, perhatukan apa
yang terjadi!
e) Selanjutnya tuangkan kembali air ke dalam botol aqua besar, perhatikan
bentuk dan permukaannya!
f) Miringkan botol sampai kemiringan 90º, perhatikan permukaannnya!
g) Kosongkan dulu botol aqua, kemudian buat lubang kecil dengan jarak
teratur pada garis lurus sebanyak minimal 3 lubang, menggunakan korek api yang
panas (setelah dinyalakan)
h) Masukan air kedalam botol dengan sebelumnya menyumbat semua lubang.
Kemudian lepaskan secara bersamaan lubang tersebut. Perhatikan bagaimana bentuk
air yang keluar dari lubang tersebut!
V. Hasil
Pengamatan
Berdasarkan percobaan tersebut hasilnya
adalah sebagai berikut :
Percobaan
|
Kondisi yang terjadi
|
Alasan
|
Air di
dalam mangkuk
|
Air
mengikuti bentuk mangkuk
|
Air sifatnya
tetap, bentuknya berubah-ubah mengikuti ruang atau tempat yang ditempatinya
|
Air di
campur dengan pewarna
|
Air
berubah warna
|
Air
tersebut berubah warna tetapi tetap mengikuti ruang atau tempat yang
ditempatinya
|
Sumbu kompor
dicelupkan bagian ujungnya pada larutan berwana
|
Meresap dan
naik ke atas
|
Karena ada
peristiwa kapilaritas tetapi waktunya agak lama
|
Air di
dalam botol kemudian posisinya di miringkan
|
Air
mengikuti bentuknya ketika di miringkan
|
Air
sifatnya tetap, bentuknya berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya
|
Permukaan
air yang dimiringkan 90º
|
Bentuknya
cekung
|
Air sifatnya
tetap, bentuknya berubah-ubah mengikuti ruang yang ditempatinya
|
Air
mengalir dari botol yang dilubangi
|
1. Paling bawah air yang mengalir paling deras
2. Ditengah sedang saja tidak seperti yang di bawah
3. Paling atas air keluar sendat-sendat
|
Tekanan
air dibawah lebih kuat dari tekanan air di atas
|
VI. Analisis
Data
a)
Berdasarkan percobaan yang telah di
lakukan, air yang diletakkan dalam mangkuk yang telah disediakan, air tersebut
mengikuti mangkuk. Karena pada dasarnya sifat air itu tetap, bentuknya berubah-ubah
mengikuti ruang atau tempat yang ditempatinya. Zat cair adalah materi yang berbentuk seperti air, dapat
melarutkan zat, meresap melalui celah-celah sempit, dan selalu mengalir
ketempat yang lebih rendah. Sifat zat cair adalah memili volume yang tetap,
namun memiliki bentuk yang tergantung dari wadahnya. Sifat-sifat zat cair
yaitu: zat cair memiliki berat, zat cair dapat di serap benda-benda tertentu,
massa dan volume zat cair tetap, zat cair menekan ke segala arah, zat cair
mengalir ketempat yang rendah, zat cair dapat melarutkan zat tertentu,
permukaan zat cair datar, zat cair mempunyai tegangan permukaan, zat cair mempunyai
sifat kapilaritas.
b) Percobaan yang kedua adalah air di campur dengan
pewarna, kondisi yang terjadi adalah air tersebut mengalami perubahan warna.
Pewarna tersebut larut di dalam air dan berubah warna tetapi tetap mengikuti ruang
atau tempat yang ditempatinya.
c) Percobaan yang ketiga Sumbu kompor dicelupkan bagian ujungnya pada
larutan berwana. Air warna tersebut naik ke atas karena ada peristiwa
kapilaritas. Akan tetapi untuk air biasa proses itu lambat. Dalam fisika
kapilaritas diartikan sebagai gejala naiknya zat cair melalui celah sempit atau
pipa rambut. Celah sempit atau pipa rambut disebut sebagai pipa kapiler. kapilaritas
disebabkan oleh adanya gaya adhesi dan gaya kohesi antara zat cair dengan
dinding pipa kapiler sehingga jika pembuluh kaca masuk ke dalam zat cair
menyebabkan permukaan zat cair menjadi tidak rata atau tidak sama.
d) Percobaan yang ke empat Air di dalam botol kemudian posisinya di
miringkan. Sama seperti percobaan yang pertama air tersebut mengikuti ruang
tempatnya, ketika botol dimiringkan air tersebut akan mengikuti ruangnya,
Karena pada dasarnya sifat air itu tetap, bentuknya berubah-ubah mengikuti
ruang atau tempat. yang ditempatinya.
e) Percobaan yang ke lima Permukaan air yang dimiringkan 90º, bentuknya
cekung.
f) Percobaan yang ke enam Air mengalir dari botol yang dilubangi, dari
hasil percobaan yaitu lubang paling bawah air yang mengalir paling deras, ditengah
sedang saja tidak seperti yang di bawah, kemudian yang paling atas air keluar
sangat lambat. Zat cair menekan ke segala arah. Zat cair akan memberi tekanan
ke semua arah yang ada dengan besar yang sama, hal ini terjadi karena menganut
hukum bejana berhubungan. Botol yang berisi air kita beri lubang di banyak
tempat maka terlihat bahwa air mengucur dari semua lubang yang ada, dan dapat
dilihat bahwa lubang yang paling bawah
menyemburkan air paling jauh. Hal ini menunjukkan bahwa pada bagian yang paling
dalam tekanannya paling besar.
VII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum pada zat cair dapat disimpulkan bahwa sifat air itu
tetap, bentuknya berubah-ubah mengikuti ruang atau tempat yang ditempatinya.
Jika pewarna dicampurkan dengan air maka pewarna itu akan larut ke dalam air.
Sumbu kompor dicelupkan bagian ujungnya pada larutan berwana. Air warna
tersebut naik ke atas itu karena adanya gejala kapilaritas, kapilaritas
disebabkan oleh adanya gaya adhesi dan gaya kohesi. Zat cair menekan ke segala arah.
Zat cair akan memberi tekanan ke semua arah yang ada dengan besar yang sama,
hal ini terjadi karena menganut hukum bejana berhubungan.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Syamsul. 1994. Buku Pintar Kamus IPA. Surabaya: Appolo.
http://karya-tulis-ilmiah-makalah.blogspot.com/2012/03/makalah-tekanan-zat-cair.html
http://genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/fisika/Zat%20dan%20Wujudnya/cair.html
http://nuryaniida.blogspot.com/2011/04/kumpulan-praktikum-ipa_3583.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2015/03/pengertian-kapilaritas-dan-contoh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar